Diberdayakan oleh Blogger.

Putaran

“lalu mengapa kamu membawa ku kesini?” Suaranya terdengar di antara deruan angin saat senja itu, memecah kediaman ku selama beberapa saat
“hmm, aku tau kamu tau..”
“tau apa?”
Aku terdiam lagi, berpikir sejenak agar tidak salah kata, mencari satu kalimat yang tepat di antara jutaan kata
“aku.. menyayangi mu, selama in”
Entah karena pernyataan ku kah, atau memang keinginan angin yang suaranya semakin kencang, kami terdiam beberapa saat, aku khawatir aku telah menyakitinya
“sejak kapan?” tiba tiba tanyanya
“sejak pertama kali kita boncengan, sejak pertama kali aku tau tentang mu, sejak pertama kali kita saling bercerita” sedikit kukeraskan suaraku agar terdengar
Kami terdiam lagi sampai akhirnya langit benar benar merah
“tepatnya sekitar setahun yang lalu” tambahku
“mengapa kamu tak mengatakan dari dulu..?” sahutnya menggambarkan sedikit kekecewaan yang mendalam
“karena aku terlalu menyayangimu…, aku takut kamu tak bisa bahagia bersama ku, lagi pula saat itu aku tahu bulan ku hanya setengah, aku tau kamu masih mencintai mantanmu..”
“bodoh..”
“aku tau aku bodoh, aku memang pantas”
“lalu kenapa kamu mengatakan ini semua sekarang, disaat semua sudah terlambat?”
“aku rasa ini saat nya… aku tau aku tak bisa bersamamu, tetapi setidaknya kamu tau apa yang kurasakan padamu”
“kamu tau ini semua percuma kan..”
“gak ada yang percuma, aku tau aku terlambat, aku hanya mengungkapkan ini agar kamu tidak perlu sungkan lagi jika aku peduli padamu”
Kami terdiam, tak ada suara kecuali angin yang berputar putar, sementara gelap mulai datang menyapa
“aku juga.. aku juga menyayangimu, aku berharap kamu mengatakan ini semua dari dulu, sebelum dia menembakku untuk kedua kalinya, kamu tahu itu”
Aku pun terdiam tak bisa menyangka apa yang keluar dari mulutnya, aku buta bisu, aku terhanyut oleh putaran angin
“hei, kamu dengar aku?”
“aku mohon maaf, aku tak penah menyangka seperti itu”
“sudah.. diamlah”
Aku diam beberapa saat
“aku..”
“sudah diamlah” potongnya, “sekarang aku hanya ingin merasakan putaran ini”
“putaran?”
“iya, putaran angin ini, aku merindukan putaran ini dari setahun yang lalu, aku ingin merasakan putaran seperti ini saat seharusnya kamu mengatakan hatimu dari setahun lalu, aku menunggu putaran ini, tapi tak kunjung datang”
Aku hanya diam, hanyut bersama angin dan cahaya langit
“bahkan aku juga masih menyayangimu sampai sekarang” kata katanya mengakhiri senja dan putaran berhenti seketika bersama rasaku yang tetap kepadanya

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar