Pagi yang sejuk sekali, setiap hari aku menikmati alam dan sejuknya pegunungan di Puncak.
Ya, aku tinggal di perkampungan yang indah dan tinggal bersama keluarga
yang amat sangat bahagia. Dan tidak ketinggalan juga, tetangga ku! ya
dia adalah teman karib yang setia menemaniku dimana pun dan kapan pun.
Dia bernama Satria Arya Siwi biasa aku sebut “Aya” hehe
Jam menunjukkan pukul 06.00, dan
pas sekali Aya menjemput untuk pergi bersama ke sekolah. Semenjak aku
sekolah bersama Aya aku selalu dijemput dan diantar menggunakan sepeda
unyu Aya. Tak terasa ternyata aku dan Aya sudah hampir 12 tahun bersama
dan tidak terasa juga H – 7 menuju UN SMA, dan aku tidak sabar untuk
melepas masa SMA aku bersama Aya.
Sampai di sekolah, aku masuk
kelas bersama Aya dan ditemuinya seorang perempuan yang berparas cantik,
anggun, dan mempesona sedang duduk di meja yang biasa aku tempati. aku
heran dan takjub baru pertama kali melihat bidadari yang baru saja
mendarat di sekolah ku. dan Aya pun sama seperti tatapanku ke dia.
Bel sudah berbunyi dan
cepat-cepat saja aku mengambil meja tepat di belakang dia. Guru masuk
dan dia langsung diperkanlkan. Dia adalah siswa pindahan dari Australia,
ayahnya pindah kerja ke Puncak. Perempuan cantik itu bernama Relina.
Tetapi, aku heran mengapa sekolah memperbolehkan dia masuk, padahal UN
hanya tinggal beberapa hari lagi. Ternyata dia adalah siswi teladan di
sekolahnya yang dulu..
Akhirnya aku, Relina dan Aya
berkenalan.. baru 3 hari dilalui bersama Relina di sekolah. Aku merasa
ada yang beda dari Relina, semenjak aku dan Aya sering menghabiskan
waktu seharian bersamanya selama 3 hari. Ternyata Relina suka sama Aya,
dia bercerita kepada ku pada waktu jam istirahat tanpa sepengetahuan
Aya.
“Rel, kamu kok 3 hari ini aneh banget ya?” sahut aku keheranan
“iya hehe, aku.. aku.. aku” Relina sambil senyum-senyum di balik wajahnya yang mulai memerah.
“aku suka dengan Arya, aku juga tidak tau kenapa.. tetapi aku merasa aku
punya perasaan lebih dengan dia. dia adalah sosok pria idaman ku, dia
baik, ramah, perhatian, lembut, murah senyum, pintar dan dia juga gak genit” jawab Relina dengan penuh semangat.
hatiku sakit, nafasku sesak, dan nadiku pun seperti berhenti sehentak “kok bisa?”
“aku pun ta mengerti, tapi akan ku coba untuk memberi tau Arya besok tentang perasaanku ini”
Pulang sekolah ini aku tidak diantar Aya, dia sedang ke toko buku. dan aku sedang tidak lagi mood.
sampai di rumah aku masuk kamar, dan memikirkan apa yang tadi dikatakan
oleh Relina. aku takut besok dia benar-benar akan mengatakannya kepada
Aya. aku panik dan aku mengaku kalau aku suka dan cinta kepada Aya.
tapi, hanya saja aku tidak pernah bisa untuk mengutarakan. karena itu
hal yang tidak mungkin akan terjadi, aku takut dia akan marah dan dia
akan menjauh dariku untuk selamanya. sudahlah kita lihat saja besok
(hati yang gundah).
Aku sekolah dengan wajah yang
termenung, dan pagi-pagi aku dikejutkan dengan keberadaan Relina dan Aya
di tengah lapang. ternyata, Relina benar-benar memberi tau tentang
perasaan dia. aku pun terdiam sejenak, dan sontak aku pergi menuju taman
sekolah. dan Aya pun melihat aku berlarian menuju taman.
Semenjak dari itu aku, dan Aya
menjauh. aku merasa, aku butuh waktu untuk sendiri, dan memikirkan
pelajaran karena 2 hari lagi menuju UN. aku belajar dan terus belajar
tanpa memikirkan apapun, walau hati ini terasa sakit untuk dirasakan.
Dan… hari ini tepat UN
dilaksanakan, aku hanya memikirkan bagaimana aku ke depan dan masa
depanku. walau hatiku terkikis melihat Aya bersama Relina sedang belajar
bersama sebelum UN berlangsung..
Huhh, akhirnya selesai UN.. aku
merasa senang, merasa bahagia bukan kepayang. aku ingin menjadi
mahasiswi.. setelah UN selesai dilaksanakan, pulang sekolah Aya
menemuiku dengan memberik sepucuk surat dan ia langsung pergi
meninggalkan ku.
sampai di rumah aku langsung membuka dan isinya
“Dear kamu,
hai, sudah lama
ya aku sudah tidak pernah menyapamu, menemanimu, dan bersamamu. padahal
kita baru 1 minggu seperti ini, tapi rasanya seperti 7 tahun hehe
*lebay*
langsung saja pada pokok pembahasan yaa..
KAMU, kamu adalah mentari
di hidup ku, kamu adalah embun yang selalu menyejukkan hatiku, dan kamu
adalah alasan mengapa aku masih bisa bertahan di sini. tapi, kita sudah
bukan anak kecil lagi yang masih suka berangan-angan dan berimajinasi.
hari ini aku ingin meminta izin padamu, kalau aku akan melanjutkan study
ke Inggris bersama cita-cita, harapan dan kamu. Kenapa aku sebut
bersama kamu, karena kamu adalah motivasi terbesar dalam hidupku yang
pernah aku temui, pernah aku miliki.. dan akan selalu ada di dalam
hatiku.
Maaf kalau aku baru memberitahu, dan aku belum bisa memperkirakan aku
akan kembali. tetapi, aku akan selalu menyayangimu dan selalu mencitaimu
dimanapun dan kapanpun seperti Aku, Kamu dan dunia Kita
from: Aya
seseorang yang selalu mengharapkanmu.”
Setelah selesai membaca surat
itu, aku menangis dan mendatangi rumahnya.. dan ternyata dia sudah pergi
dan aku membalas suratnya melalui handphone.. dan Aya menjawab
“Tenang, aku akan kembali dan kita akan lalui kebersamaan kita bersama lagi..selamanya”.
Kabarnya Relina melanjutkan
studynya kembali ke Australia, dia ingin menjadi pelukis terkenal, aku
dan dia masih sering berkomunikasi membicarakan kabar dan pengalaman
yang dialami.
Aku dan Aya tidak pernah sama
sekali berkomunikasi.. terakhir aku tau kabar dia pada saat dia membalas
sms ku waktu dulu. dan tak pernah mengabarkan ku kembali. Tetapi, aku
percaya dengan dia dan akan selalu menanti sampai penantian aku tak
berujung.
Dari keyakinan itu aku semangat
belajar dan terus belajar untuk meraih gelar sarjana.. dan menjaga hati
untuk orang yang selalu mengharapkanku.
“Aku, Kamu dan dunia Kita.. adalah cinta kita bersama”
Aku, Kamu dan Dunia Kita
07.00 |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar