Diberdayakan oleh Blogger.

Love Story

“Hai” sapa ku pada seorang cewe yang duduk manis di taman sambil baca buku.
“Hai juga” balasnya
“Boleh aku duduk disini”
“Boleh aja, tidak ada yang larang kok”
“Perkenalkan nama ku M sidik, bisa dipanggil sidik”
“Aku Afrina Afipah, panggil aja Rina” sambil tersenyum
Tepat jam 10.00 aku pulang.
Pagi-pagi aku sudah bersiap berangkat sekolah, aku bersekolah di SMAN 1 Simpur, sekarang aku duduk di kelas Xl ips 2.
Jam 14.00 bel pulang berbunyi.
Di jalan aku dan sahabatku ajis melihat ada kecelakaan, aku terkejut ternyata yang kecelakaan itu adalah cewek yang aku temui di taman itu.
“Kamu tidak apa-apa” kata ku pada Rina
“Aku baik-baik saja, hanya luka sedikit”
“Biar aku antar kamu pulang ya”
“Tidak usah nanti repotin”
“Tidak repotin, kan kasihan kamu sendirian”
“Baiklah”
Di jalan tidak terlalu banyak percakapan antara kami, aku hanya minta nomor handphonenya. Karena kami tidak satu sekolahn, jadi jarang bertemu. Rina bersekolah di SMA 1 kdg.
“Makasih ya” kata rina
“Iya, sama-sama”
Ia tersenyum, senyumnya sangat manis sampai-sampai hati ku bergetar.
2 bulan aku kenal Rina, membuat rasa cintaku tumbuh. Tepat tanggal 23 november 2012 aku menyatakan cinta ku, dan ternyata dia punya perasaan yang sama.
5 bulan sudah kami bersama, banyak suka dan duka yang kami lewati, meski kami jarang bertengkar.
Tanggal 15 april, sekolah kami mengikuti perkemahan di gunung murjani, aku mengikuti perkemahan itu, sangat berat rasanya berpisah dengannya meski 3 hari.
“Kamu hati-hati ya sayang” kata rina
“Iya sayang, kamu baik-baik ya, jangan nakal loe”
“Emang, aku nakal ya” candanya
“Hehe” tawa ku
3 hari berlalu
Seperti biasa, senin pagi aku kembali sekolah, karena kemah yang kami jalani itu hanya hari jum’at – minggu
Di sekolah
“Dik” kata teman ku dengan nafas terengah-engah
“Ada apa san” kata ku pada hasan
“Rina dik, rina”
“Ada apa dengannya?” aku gugup
“Rina koma di rumah sakit”
“Apa!, kamu tidak bercanda kan?”
“Tidak, cepat kamu ke rumah sakit”
Sampai di rumah sakit, aku mencari kamar nomor 17 karena rina dirawat disana.
Disana telah berkumpul keluarga Rina.
“Tante, om ada apa dengan Rina” kata ku pada orangtua Rina
“Rina selama ini menderita penyakit kanker otak, tapi dia menyembunyikannya pada mu, karena dia tidak ingin kamu sedih”
Aku sedikit shock, aku beserta keluarga Rina menunggu dokter yang sedang menngoperasi Rina.
1 jam menunggu, dokter keluar.
“Dok bagaimana dengan anak ku” kata ayah rina
“Maaf sebelumnya pak, kami tidak bisa menyelamatkan anak bapak”
Aku sangat sedih, dan menangis, aku hanya bisa memandangi orang yang selama ini mengisi hari-hariku.
“Kamu nak sidik kan?” kata dokter padaku
“Iya dok, ada apa?”
“Ini ada surat dari rina seblum dia dioperasi katanya untuk kamu, kalau dia telah tiada”
Dengan berat aku menerima surat itu, dan aku pun pulang.
Di rumah aku membaca surat dari Rina, di dalamnya tertulis.
Dear Sayang ku
Maafkan aku ya, selama ini tidak bilang padamu kalau aku menderita penyakit kanker.
Aku tidak ingin kamu sedih, bila aku tiada lagi jangan kamu sedih, selalu ceria.
Aku sayang kamu, 5 bulan kita bersama, aku sangat senang dan bahagia. Makasih ya sayang.
Ttd
Afrina Afipah
Dengan menangis aku membaca surat itu, tepat tanggal 18 april aku kehilangan seseorang yang sangat berarti dalam hidup ku.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar