Hari ini
seperti biasa, aku membantu ayah di ladang. Ya walaupun cuma bantu
habisin kue yang ibu buat untuk ayah, tapi tak terduga hari itu menjadi
hari yang sangat spesial buat ku. “kenapa” mungkin itu yang kalian ingin
tanyakan..!! Karena hari itu aku bertemu tuk pertama kalinya dengan
orang secantik dia. Tanpa sadar dia membuat hidup ini berubah. Yang
tadinya aku tak tau apa artinya cinta perlahan aku mulai tau…
Tak terasa 3 bulan berlalu tanpa pernah bertemu dia,
walaupun cuma satu kali bertemu dia sepertinya hati ini tak mau pergi
dari rasa itu. Hanya bisa bermimpi hanya bisa membayangkan dia, dalam
hati selalu ada pertanyaan “siapa namanya..? Tinggal dimana..? Masih
bisakah aku bertemu dia…” sampai saat pakde menawarkan pekerjaan
kepadaku. “Ahmad kamu mau bekerja..?” tanya pakde kepadaku, “ya pakde
aku mau. Tapi dimana?” jawabku. “Dah besok ke rumah pakde aja”.
Esok harinya aku ke rumah pakde.
Ternyata aku disuruh kerja di dekat rumah pakde. Tanpa disangka ada
wanita cantik berjalan di hadapan ku, tak terduga cewek itu orang yang
selama ini aku impikan, apakah ini yang dinamakan jodoh pasti bertemu,
ah ini sih cuma perasaan ku aja.
Hari itu aku sangat bahagia
karena dia membalas senyumku tuk pertama kalinya. Sekarang aku sudah tau
dia adik dari “bos” ku namanya “nidia” nama yang sangat indah seindah
orangnya
Hari demi hari ku lalui dengan
canda tawanya. Kami amat dekat. Bayak temanku bilang kami pacaran. Tapi
kita berdua hanya sahabat, mungkin itulah yang dia rasakan sama aku,
yang sebenarnya aku ingin lebih dari sahabat. Hari demi hari ku lalui
dengan cinta dalam hati, yang mugkin tak akan pernah sampai. Aku tau aku
bukan siapa siapa sedangkan dia amat jauh berbeda denganku.
Pagi itu hari minggu sebenarnya aku ingin istirahat di rumah, tapi dia datang. “mat ayo jalan jalan katanya ada air
terjun indah di sana” dia mengajaku. siapa sih cowok yang ngak mau
diajak jalan jalan sama cewek yang sangat ia cintai. Aku mengajak
temanku namanya wisnu dia sahabatku. Dia juga mengajak temannya
Sesampainya di sana “wah indahnya
air terjun ini” kata nidia sambil melihat pemandangan, ‘yaa indah tapi
lebih indah orang yang ada di hadapanku’ “hujan ni ayo kembali”, kataku.
Hujan makin deras akhirnya kita
pulang. Esok harinya aku sudah ngak kuat memendam perasaan ini. Akhirnya
aku bilang pada nidia. Inilah hal tersulit bagi penulis. “nidia
sebenernya sudah lama aku ingin mengatakan ini padamu”, sambil mengenggam kedua tanganya yang amat lembut. “Nid aku sayang
padamu, aku ingin kita lebih dari sahabat, aku ingin membagi
kebahagiaan ku padamu” tapi jawaban yang aku harapkan sia sia semua.
“maaf, aku mau konsen dulu sama sekolah ku” jawab nidia. “Tapi kita
masih sahabat kan?”. Jawabku sambil merasa sakit, hati ini bagaikan
tertusuk panah tapi bukan panah asmara melainkan panah beracun.
Hari demi hari ku lalui dengan
berat. Dengan hati yang masih menantinya. Tak terasa 4 bulan berlalu,
dengar dengar sekarang dia sudah punya pacar, hati ini tambah sakit.
Memang 4 bulan ini aku sudah ngak bercanda dengan dia, apalagi bercanda
ketemu aja jarang. Mungkin karena dia sudah ngak ikut kakaknya. Dia
sekarang ikut neneknya, aku sih belum tanya sama dia soal pacar barunya,
tapi aku tau dari sahabatku wahyu. “udahlah lupain dia, kan
masih ada cewek yang lebih cantik lebih baik dari dia” sambil
menghiburku. Ya memang bener sih, tapi bagiku hanya nidia cewek yang
paling aku cintai sampai kapanpun.
Hari berganti bulan, bulan pun
berganti tahun. Tak terasa 5 tahun sudah aku hidup dalam penantian yang
tak pernah terbalas, sampai saat ini pun perasaanku tak pernah berubah
sedikit pun. ‘dalam ikrar ku, aku akan selalu mendoakan engkau bahagia
walaupun tak pernah bersamaku, aku ihklas jika engkau bahagia
bersamanya’ inilah janji seorang sahabat yang juga sangat mencintaimu
nidia.
Ketulusan Cinta dan Kebodohanku
06.45 |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar